Alat Peraga Edukatif

ALAT PERAGA EDUKATIF: Adalah istilah populer di dunia Pendidikan umumnya, dan khususnya Pendidikan Anak Usia Dini. Sebagai salah satu jenis permainan yg tidak saja mengedepankan sisi edukatif (proses pembelajaran) tetapi juga unsur hiburan bagi anak-anak yg memainkannya. APE juga bermanfaat untuk berbagai macam jenis therapy bagi banyak kalangan, mulai dari anak-anak usia balita, remaja, dewasa, hingga lansia, seperti okupasi therapy, brain gyms, dll. Sayangnya, istilah APE saat ini dipahami hanya sebatas APE u/PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Sehingga eksistensi APE bagi siswa SD, SLTP, SMU, Mahasiswa, dst. seolah-olah dinafikan sama sekali keberadaannya. Selain itu, APE seringkali digambarkan sebatas permainan berupa puzzle atau mainan bongkar pasang saja. Sehingga APE lain seperti tower hanoi, balok bangun, globe, rangka/anatomi tubuh manusia, origami, lego, dll. seolah-olah identik dengan puzzle. Benarkah demikian? Mari kita cermati bersama keberadaan APE di tengah-tengah sistem pendidikan yang ada di negeri ini.

Selasa, 26 Oktober 2010

ReNangYUUuuuk….!!!


“Ajarilah anakmu berenang sebelum menulis. Karena ia bisa diganti orang lain jika ia tak pandai menulis, tapi ia tidak dapat diganti orang lain jika ia tidak mampu berenang”.
Oleh-oleh dari Bunda Septi saat Parent Gathering di SOL : Lebah Putih.
Semangat dech jadinya ngajari tiga malaikat kecilku tuk nyemplung di air, padahal asli Ibunya juga takut ma air. Pertama masuk kolam renang langsung megap-megap, Bismillah, ibunya membulatkan tekad ini demi kemajuan anak2 akhirnya dalam tempo satu minggu bisa berenang. Hooreee… Senengnya luar biasa kayak anak kecil yang dapat mainan baru.
Ternyata efeknya luar biasa banget buat my little angel. Syafi jadi lebih pede, ga gampang menyerah kalo menemukan hambatan dalam proses belajarnya. Sebelumnya nih si sulung sering banget merengek minta bantuan Ibu dalam segala hal. Kalo si buyung, Ican jadi lebih panjang waktu konsentrasinya. Dia bisa duduk manis dalam waktu 15 menit ngerjakan lego, padahal sebelumnya cuma bisa konsen 2 menitan. Princess Sophie yang masih 4 bulan jadi makin nafsu makan dan lebih cepat merangkaknya.
Setelah nanya Oom gugel ma Tante Wiki ternyata ooh ternyata saat berenang seluruh anggota psikomotor difungsikan secara optimal. Mulai dari kepala sampai kaki bekerja bersama. Karenanya berenang dapat dijadikan simbol latihan fisik yang dimaksudkan untuk melatih kecerdasan tubuh (body smart). Mengembangkan kecerdasan tubuh atau kinestetik pada anak akan melatihnya terampil dalam mendayagunakan anggota tubuhnya untuk menciptakan atau mengubah sesuatu. Kecerdasan ini meliputi kemampuan fisik seperti koordinasi, keseimbangan, kekuatan, kelenturan, kecepatan dan kemampuan menerima rangsangan atau merespon sentuhan (tactile dan haptic).
Selain itu Alzena Masykouri, Mpsi, dari Cikal Sehat menambahkan, bahwa olahraga yang bersifat survival sport dapat membuat kemampuan motorik kasar anak meningkat, sehingga membuatnya lebih gesit dan sigap. Gerakannnya menjadi lebih terkoordinasi dan itu membuatnya tampil penuh percaya diri. Dengan modal itu, ia akan mampu bersikap luwes dalam pergaulan.”Koordinasi gerakan yang baik akan membantunya menampilkan sikap perencanaan yang baik. Sehingga, ia makin terampil dalam menyelesaikan persoalan sehari-hari yang ia hadapi,”jelasnya.
Woow , amazing!!!
But not only for Nanda, Ayah dan Ibu juga harus ikutan belajar lho. Diniatin biar bisa nolong Nanda kalo ada apa2 di kolam renang. Bismillah, everything we do, do the best 4 our kids.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar